Senin, Mei 05, 2008

Simpan Air di Pekarangan

Menyelamatkan Air Tanah di Pekarangan

Air adalah bisnis besar. Wakil presiden bank dunia Ismael Serageldin pernah berujar, jika berbagai perang pada abad ini nyaris selalu disebabkan oleh minyak bumi si emas hitam, perang masa depan akan dipicu oleh si emas biru alias air. Satu decade sejak ucapannya itu, krisis air di berbagai belahan dunia ,termasuk Indonesia semakin nyata. Sebab itu ,menyelamatkan air bukanlah upaya yang mengada-ada, dan bisa dimulai sejak di pekarangan rumah kita sendiri.

Salah satu cara menyelamatkan air secara sederhana adalah dengan membuat sumur resapan (peresap) air hujan. Selain itu juga holistik lainnya, yaitu dengan pendekatan vegetatif melalui reboisasi , perluasan hutan kota, kota, pembuatan waduk kecil atau embung,hingga pengelolaan sistem DAS (daerah aliran sungai) terpadu.

Sejumlah Negara menaruh perhatian besar terhadap konservasi air. Di singapura, air tetesan pendingin udara (AC) pun tidak dibiarkan sia-sia, melainkan ditampung lalu dimanfaatkan. Sedangkan bangunan-bagunan bertingkat di Jepang sudah sejak lama membangun sumur resapan untuk melindungi konstruksi tiang pancang besi bajanya dari pengaruh air asin akibat intrusi air laut. Di Jakarta , gedung pusat Indosat , misalnya, sejak 1990 telah memiliki pengolahan air limbah gedung yang cukup baik sehingga hasil olahannya dapat dimanfaatkan.

Sebenarnya, dengan membuat sumur resapan ,anda seperti menabung air tanah. Sejumlah kawasan di Jakarta saat ini warganya terpaksa membeli air bersih untuk sekedar minum, mandi,dan cuci-mencuci karena air di tanah tempat tinggal mereka sudah tidak layak pakai, bahkan kering.

Selain itu, manfaat sumur resapan ialah dapat menambah atau meninggikan permukaan air tanah dangkal (water table) . menambah potensi air tanah. Mengurangi genangan banjir, mengurangi amblesan tanah, serta mengurangi beban pencemaran air tanah.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perancanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, persyaratan umum yang harus dpenuhi adalah sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam, atau labil. Selain itu,sumur resapan juga dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan .

Bentuk sumur itu sendiri boleh bundar atau persegi empat, sesuai selera. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di atap rumah sekalipun dapat dialirkan ke sumur resapan melalui talang.

Persyaratan teknis sumur resapan lainnya ialah kedalaman air tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan. Sedangkan struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah lebih besar atau sama dengan 2,0 cm/jam, dengantiga klasifikasi . Pertama, permeabilitas tanah agak cepat (geluh kelanauan), yaitu 2,0-3,6 cm/jam. Kedua , permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm /jam. Ketiga,permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dai 36 cm/jam.

Spesifikasi sumur resapan tersebut meliputi penutup sumur, dinding sumur bagian atas dan bawah, pengisi sumur, dan saluran air hujan. Untuk penutup sumur dapat digunakan , misalnya pelat beton bertulang tebal 10 senti meter dicampur satu bagian semen ,dua bagian pasir,dan tiga bagian kerikil.Dapat digunakan juga pelat beton tidak bertulang tebal 10 sentimeter dengan campuran perbandingan yang sama,berbentuk cubung dan tidak diberi beban diatasnya.

Dapat juga digunakan juga ferocement setebal 10 senti meter .

Sedangkan untuk dinding sumur bagian atas dan bawah dapat menggunakan buis beton. Dinding sumur bagian atas juga dapat hanya menggunakan batu bata merah, batako,campuran satu bagiam semen, empat bagian pasir,diplester dan diaci semen . Sementara pengisi sumur dapat menggunakan batu pecah ukuran 10-20 sentimeter, pecahan bata merah ukuran 5-10 sentimeter, ijuk,serta arang , pecahan batu tersebut disusun berongga. Untuk saluran air hujan, dapat digunakan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 milimeter.

Sumur resapan dapat dibuat oleh pembuat sumur gali berpengalaman dengan memperhatikan persyaratan teknis dan spesifikasi tersebut. Saat ini tidak hanya kota-kota besar yang perlu membuat sumur resapan tetapi juga kota-kota di sepanjang tepi pantai ,bahkan kota-kota di pedalaman seperti Yogyakarta ,Bogor, Bandung, dan Solo.

Menyelamatkan air bagaimanapun bukanlah semata tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab warga negara sendiri. Sebab, ketika air tanah kering dan air terpaksa harus dibeli, kita hanya akan memenuhi pundi-pundi perusahaan yang tanpa merasa bersalah memperdagangkan air. Sementara kita hanya bisa berkecut hati.

Tips & Triks

Mengatasi Air Bermasalah

Mengolah air bersih untuk keperluan sehari-hari, ternyata tidaklah sulit. Anda bisa membuat sendiri proses pengolahan air yang bersumber dari air hujan, air sungai, air rawa, atau air sumur yang berbau. Caranya sederhana:

  • Air hujan pada umumnya cukup bersih, kecuali pH dan mineral yang bermasalah. Dengan karbon aktif yang berkualitas bagus pH air bias meningkat menjadi 7. karbon aktif juga dapat menetralisir racum dalam air.
  • Air sumur ada yang jernih, kemudian selang beberapa waktu menjadi merah the. Biasanya air ini mengandung ion Fe ++ & Mn++ . Dapat dinetralkan dengan zeolag atau manganese green sand. Mineral Mn & Fe akan terperangkap pada pori-pori zeolag yang berbentuk pipa-pipa mikro.
  • Air rawa bila mengandung lignin (air gambut), maka gunakanlah Lignin Absorbent, tambahkan Coagulant & Flocculant. Coagulant akan membuat lignin terserap pada bentuk butiran, kemudian flocculant membentuk gumpalan lebih besar dan mengendap pad a dasar tangki pengendap (settling tank). Air yang telah jernih kemudian disaring kembali melalui tabung filter yang berisi manganese green sand atau zeolag, kemudian dilewatkan ke tabung filter yang berisi karbon aktif.
  • Air sungai kadang mengandung lignin (khususnya daerah Riau) atau mengandung koloid berwarna keruh tanah. Khusus yang mengandung lignin /gambut, gunakan trik diatas seperti pada proses pengolahan air rawa.
  • Bila air bau (mengandung banyak bakteri) maka kombinasikan dengan caporite injector padat. Bau kaporit akan dinetralisir oleh zeolag & karbon aktif. Bakteri pada air biasanya ditandai oleh adanya lumut yang tumbuh di dalam tangki air, atau lumut pada pipa distribusi yang terkena sengatan matahari. Maka tinggikan tower s/d meter, supaya sumbatan pada kran dapat lepas dengan mudah atau bersih dengan sendirinya karena tekanan tinggi. Pemakaian kaporit juga bisa menjaga usia pakai karbon aktif lebih lama, karena tekanan tinggi. Pemakaian kaporit juga bisa menjaga usia pakai karbon aktif lebih lama, karena lumut yang tumbuh/terperangkap pada permukaan karbon aktif akan mati.

Rabu, Januari 16, 2008


"ASSALAMUALAIKUM WR,WB!!!" AYO SEMANGAT MENJADI MUDA-MUDI GENERUS YANG SHOLIH, AKTIF, DAN BERWAWASAN!!

GABUNG DI BLOG INI DAN SHARING INFORMASI SEGERA!!!